28 November 2019

Sepasang Kekasih yang Merindukan Pantai

Sepasang kekasih berdiri di atas hamparan pasir di bawah matahari terik. Kedua mata mereka memandang kamera ponsel untuk mengambil swafoto. Jauh di belakang pohon cemara udang berjejer memagari sepanjang aliran sungai menuju laut menjadi background yang apik. Sayang sekali tak ada burung, hanya awan berkejaran seperti ingin juga diabadikan. 


Perempuan itu mengenakan kaos panjang berwarna abu-abu muda dengan kombinasi dongker di lengannya. Kepalanya dibungkus  jilbab panjang bermotif bunga kecil-kecil. Senada dengan kostum pria yg berdiri di sampingnya. 


Perempuan itu menggendong ransel blaster merah putih hitam yang tampaknya penuh oleh barang. Mungkin isinya pakaian dan beberapa makanan ringan.  Mungkin juga buah-buahan untuk rujakan. 


Senyum rekah kedunya seperti menggambarkan pikiran tenang tanpa beban utang. Dan memang semua orang mempunyai impian terbebas dari utang. Baik utang materi maupun janji. 


Suasana sangat sepi. Angin bernyanyi lewat celah pohon dan deburan ombak yang bergulung-gulung menuju pantai. Tempat sepi itu sengaja mereka pilih untuk berlibur. Sebab liburan bagi mereka tak harus ke tempat jauh dan ramai. Berlibur adalah menenagkan pikiran dan batin setelah didera kesibukan. 


Kenangan itu sudah dua tahun lalu. Kini mereka rindu pantai. Tapi kata Madre pantai tak perlu jadi rumah mereka. Rumah adalah tempat dimana mereka dibutuhkan. 


28 November 2019
Selamat ulang tahun pernikahan. Kupersembahkan tulisan latihan menulis untukmu. Wkwkwkw... 😝