18 April 2009

Sajak Lara Untuk Nenek

Nenek
saat lirik dongengmu kau dendangkan
sebelum tidur,
mataku gerimis melihat harap yang begitu bercit-cita

Nenek
kutahu inginmu hijaukan kota
tapi kini kota kita telah terbakar
oleh asap pabrik
dan asap yang keluar dari kenalpot para pejabat laknat

Nenek
jangan menangis lagi
sebab setiap tetesan itu
semakin membuat kota kita luka

Nenek
bila dulu kau bangga pada lentera merah
karyamu yang bertahta
maka sekarang maaf dariku
karena tak bisa berantas lampu-lampu neon
yang berdiri sombong di pinggir jalan

Nenek
harapmu begitu harap
tapi di kota kita
aku hanya sebongkah batu
yang tak punya teman tuk damaikan alam

Nenek
andai engkau belum terburu-buru pulang
tentu aku tak sebatang kara
merehab kota kita yang semakin edan




Guluk-Guluk, 16 April 2009
Gubuk Kantor Karang jati

Tidak ada komentar: