;Kepada Jangkrik, Pastel dan Bibbhi'
Ummul Corn ingin berlayar dalam semedi. Membutakan segala hal tentang jelma kenangan. Keindahan dalam calung bambu yang muara pada silap-kelih ilusi.
Ummul Corn ingin semedi dalam kehampaan. Memancang risalah untuk kalian yang kini menepi adalah bagian dari kerinduan.
Wahai perindu rawan, kita semua tetaplah anak sungai bagi kata-kata. Puisi bagi api persahabatan. Suara pastel bagi jangkrik kegelisahan.
Maka tumpas leher cinta pada yang fana!
Karena kita hanyalah materi untuk yang baka.
Tentu tak ada yang bersedia jadi nelayan dalam laut kesedihan.
Meski rasa selalu kekal sebagai jiwa kesetiaan. Lebih baik lupakan cerita yang gagal!
Lalu yakinkan bahwa rindu dan maut akan selalu misteri dalam kehidupan.
Gubuk Cerita, 11022011
12 Februari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Genap sembilan bulan sudah usia toko sembako Alfatihah yang dirintis suami atas dukungan penuh dari sahabatnya, Om Akbar. Beliau memberikan ...
-
Niat berkunjung ke rumah Ning An sudah lama saya agendakan. Seorang teman yang saya anggap guru karena segala apa yang terucapkan dari belia...
-
Tidak ada hidup yang instan. Semua berjalan mengikuti arus perjuangan. Langkah macam apa yang kita ambil turut menentukan hasilnya di masa d...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar