07 Juni 2010

Perempuan Ambigu

Setumpuk tahu isi berceloteh. Seorang lelaki
Sore itu jalanan membagi waris, katanya.
Separuh untukmu, separuh untuknya
Lalu sekelebat perempuan menyela kata pada senar cello
“Aku memang telah menempuh ribuan kilo meter untuk
membujuk jalan agar terbelah.”
Sesosok itu mengaku diriku
Aku ambigu

Lelaki itu mematung pada garis senyum
Perempuan itu menyeret jarak, seolah lupa
kalau mereka pernah kenal
Di jalanan, aspal berubah merah
Menjadi latar dua pasang mata

Sayang,
Suara deru sepeda motor tergesa
Adalah irama potongan adegan terakhir
Dari fragmen drama spontanitas, kali itu
Aku hanya tertunduk

Di jalanan sisa bensin tumpah dalam genangan air
tersiram cahaya lampu neon
Jalanan yang basah
“Hey! Ada pelangi di malam hari,” kata tahu isi sambil menunjuk
Aku sekali lagi ambigu


Tambuko, 22 Mei 2010

1 komentar:

M. Faizi mengatakan...

hanya tinggal merapikan sedikit lagi... beres.