Kau kah itu yang sedang terpukau memandangi keindahan malam?
Langit nila bertabur gemintang adalah sebentuk hiburan alam yang tak pernah membosankan. Kamu duduk di situ begitu lama. Seperti lupa sekarung beban di kepala.
Pandanganmu tertuju pada satu bintang begitu terang. Mungkin itu aku yang membalas tatapanmu setiap kamu menyepi dari bisingnya persoalan hidup. Seperti bintang itu, aku selalu ada.
Ada kalanya kamu ingin sendiri. Maka aku tak akan menjeratmu dengan tali mematikan. Aku hanya ingin melihatmu dari jauh. Menikmati setiap inci kenangan juga mimpi masa depan.
Dalam perjalanan menuju impian kita akan dihadapkan pada persoalan rumit. Bosan mungkin adalah sebentuk diksi yang mengerikan. Kita akan sampai di titik itu setelah tujuh tahun berama. Banyak hal di sekitar yang menyeret kita pada ruang konflik. Kita masih dua makhluk dari planet yang berbeda kemudian berjumpa di sini. Kamu ingin dimengerti, aku pun ingin dipahami.
Siluet lelaki yang duduk di bawah langit malam itu adalah kamu. Aku bintang yang kau pandang. Turun dari langit malam dan kau sebut aku istrimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar