Identitas Buku
Judul Buku : Seni Membuat Hidup Jadi Lebih Ringan
Penulis : Francine Jay
Alih Bahasa : Annisa Cinantya Putri
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal Buku : 321 halaman
ISBN : 978-602-06-3580-4
No matter how old I get, it's all just a repeat of what came before. I think certain types of processes don't allow for any variation. If you have to be part of that process, all you can do is transform-or perhaps distort-yourself through that persistent repitition, and make that process a part of your own personality. (Running, Murakami, 68)
***
Seperti halnya quote Murakami di atas, aktivitas dan lingkungan tempat kita tinggal tentu 'berputar' seperti ini saja; kotor, full of clutter, berantakan-dibereskan-kotor lagi-ditata ulang-amburadul lagi. Intinya, hidup ini hanyalah pengulangan yang sudah-sudah. Apalagi rumah dengan banyak balita. Sungguh tak mungkin bila dalam tempo yang agak lama, atau sepanjang hari ruangan bersih dan tertata sempurna. Tidak akan pernah bisa kecuali kita belum memiliki anak atau anak-anak sudah besar dan bisa diajak kerja sama untuk beres-beres barang di rumah. Cara sederhana untuk menyiasatinya adalah meminimalisir barang-barang di rumah, baik milik ayah dan ibu maupun milik anak-anak.
Dalam pengantarnya, Francine Jay mengatakan bahwa buku ini tak hanya membahas tips atau trik bagaimana mengurangi barang seminim mungkin. Lebih mendalam lagi, penulis mengajak kita untuk memperbaiki mindset dengan moto "Hidup Ringan" lalu mulai mengubah tindakan kita dalam segala aspek kehidupan.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, pasca terbitnya buku metode beres-beresnya Marie Kondo, merebaklah buku-buku (terjemahan) minimalist living yang tentunya sangat terkait dengan metode beres-beres. Lalu, apa bedanya buku ini dengan buku-buku minimalisme yang lain?
Tak hanya mengusung moto hidup ringan sebagai langkah kokoh menuju pengurangan jumlah barang, Miss Minimalist (julukan untuk Francine Jay) mengajak kita untuk meringankan langkah, kadar stres serta meringankan jiwa.
Dalam pendahuluannya, Francine Jay menceritakan perjalanannya bagaimana ia tertarik menjadi penganut minimalis. Dalam bagian ini pula ia menguraikan tentang kelebihan buku yang ditulisnya. Buku ini tak hanya berisi tips dan trik bagaimana menerapkan hidup minimalis, tapi bagaimana minimalisme menjadi pola pikir yang kokoh sehingga tindakan dan prilaku minimalis dalam praktiknya menjadi lebih mudah dan menyenangkan.
Di bagian meringankan isi rumah, penulis dengan panjang lebar dan detail menguraikan teknik-teknik membereskan, mengatur dan menata kembali barang-barang di setiap pojok dan ruang dalam rumah.
Di bagian meringankan langkah, penulis menuntun kita cara bijak berkonsumsi, berbelanja dengan penuh kesadaran yang ramah lingkungan serta mencapai kehidupan harmonis bersama alam. Jay juga menawarkan teknik mengkonsumsi makanan secara berkesadaran melalui sensitivitas kita berpikir filosofis sebelum akhirnya makanan tersebut masuk ke dalam pencernaan kita.
Di bagian meringankan kadar stres, penulis memaparkan tips menghapus hal-hal tak bermakna dari aktivitas sehari-hari dan mengisi hari-hari yang lebih prioritas, bermakna dan membahagiakan. Yang menarik, penulis juga menawarkan metode meringankan pekerjaan dengan istilah 'batu loncatan'. Melakukan batu loncatan maksudnya ialah dengan mempraktikkan target-target kecil atau sedikit namun konsisten dan disiplin sehingga pada akhirnya akan menghasilkan sesuatu yang besar dan menakjubkan. Kalau boleh saya bandingkan, mungkin metode ini agak mirip dengan teori atomic habitsnya James Clear.
Dan di bagian terakhir; meringankan jiwa, penulis membantu kita bagaimana melampaui ego diri dan mengelola emosi dengan tenang dan anggun. Hasilnya, kita mampu bertindak dengan welas asih dan menemukan hubungan yang lebih mendalam dengan semesta.
Saya memberi kesimpulan begini; bacalah buku-buku minimalisme, metode beres-beres dan decluttering karya siapapun itu. Namun, yang harus dilakukan pertama adalah kamu harus jatuh cinta padanya; ubahlah mindset dan ghirahmu, maka proses mempraktikkannya tentu mudah dan sangat menyenangkan. Jatuh cintalah kamu pada sesuatu (yang baik) lalu wujudkanlah dengan sedemikian rupa, melalui hal-hal indah dan bermakna.
***
Khadijah Abbas: penikmat literasi, pengabdi di Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar